Foto Wisata Rambut Monte Blitar Jatim
Lokasi Wisata Telaga Rambut Monte
Objek wisata telaga ini berada di kaki Gunung Kawi, Desa Krisik, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. Berjarak kurang lebih 30 kilometer dari pusat Kota Blitar.
Di Blitar, anda tidak hanya saja menemukan banyak obyek wisata yang mengan dung sejarah dan perjuangan pahlawan jaman dahulu, namun di salah satu kota di Jawa Timur ini anda juga bisa menemukan pemandangan dari pesona alam yang sangat sayang jika anda lewatkan. Seperti Candi Rambut Monte di mana anda tidak hanya bisa menikmati pemandangannya saja namun juga mempelajari legenda yang konon terjadi di tempat ini.
Jawa Timur adalah salah satu provinsi di pulau Jawa yang menjadi favorit pelancong dari berbagai daerah di Indonesia untuk berwisata, entah wisata kuliner, wisata shopping atau wisata sejarah karena tak bisa dipungkiri banyak kejadian sejarah yang menarik di pulau Jawa. Dan obyek wisata yang patut anda kunjungi jika anda berada di Jawa Timur adalah Candi Rambut Monte.
Rambut Monte adalah sebuah danau, kuil dan tempat untuk bermeditasi di latar belakang perkebunan teh, hamparan sawah hijau yang indah, aneka sayuran segar dan pohon durian sepanjang perjalanan yang berkelok-kelok dan tidak membosankan dengan udara sejuk berada di antara lereng Gunung Kelud dan Gunung Kawi. Rambut Monte terletak di desa Krisik, Kecamatan Gandusari, sekitar 30 km dari kota Blitar. Di lokasi ini ada candi yang merupakan tempat pemujaan bagi umat Hindu di era Kerajaan Majapahit.
Sementara di bawah candi ada danau hijau berwarna biru jernih yang dihuni oleh sejumlah ikan oleh masyarakat setempat yang disebut Ikan Emas (Ikan Dewa). Namun, beberapa orang lainnya menyebut ikan Sengkaring sebagai ikan unik, panjangnya sekitar 60 sentimeter. Jumlah ikan di danau ini konon tetap ada, tidak pernah berubah.
Menurut orang-orang di lokasi ini dan berdasarkan legenda, terjadi perkelahian antara Ravana dan Dragons melawan Mbah Rambut Monte, keturunan kerajaan Majapahit. Pertarungan dimenangkan oleh Mbah Rambut Monte. Mbah Rambut Monte mengutuk Ravana dan Naga berbentuk candi relief monyet dan naga. Mbah Rambut Monte menginstruksikan siswanya agar jumlah candi yang tersimpan dalam bentuk relief Ravana dan naga. Namun, karena kebanyakan siswa tidak mematuhi perintahnya, Mbah Rambut Monte sangat marah dan mengutuk murid-muridnya ke dalam ikan Sengkaring yang masih mendiami danau.
Mengingat sejarah ini, Patin adalah salah satu ikan sungai dengan bercak putih dan sedikit bersisik yang berhias putih dari bahasa Melayu yang banyak dibudidayakan di desa Selo Tumpuk Wlingi Blitar.
Ukuran candi ini, panjang 375 cm, lebar 290 cm. Candi Rambut Monte telah runtuh. Bangunan yang ada sekarang terbuat dari batu andesit dan berbentuk segi empat. Bagian yang tersisa dari Candi ini hanyalah Kamadathu atau kaki Candi dan Rupadathu atau badan Candi. . Susunan aslinya diperkirakan hanya 4-5 lapis batu bagian bawah. Pada sisi barat terdapat sisa-sisa tangga naik, sehingga diperkirakan candi ini menghadap ke barat.
Di depan artefak yang bentuknya menyerupai lingga yoni, anda bisa melihat kepala kala juga kepala naga yang bermahkota. Kala sendiri sebenarnya adalah anak Dewa Siwa yang digambarkan berwujud raksasa besar dengan muka menyeramkan. Namun di candi ini justru Jika diamati kepala kala ini seperti kepala manusia dalam posisi merangkak.
Masih di lingkungan Candi ini terdapat sebuah relief lepas yang menggambarkan seorang yang duduk bersila (Danardhana, 1997: 25). namun sekarang keberadaan relief tidak dapat dijumpai lagi. Kemungkinan berada di tumpukan candi tersebut. mengingat candi tersebut ditata ulang kembali. Diatas dinding candi terdapat 3 buah bunga Padma yang dipahatkan disebuah batu andesit. Di dinding utara candi di pojok barat terdapat ornament bunga Padma.
Arca di Sumber Air sebagai tempat Sembahyang
Telaga ini berada di kawasan wisata cagar budaya, dan sudah terbuka untuk umum dari tahun 2000. Nama Rambut Monte digunakan karena di dekat sumber air ini terdapat arca. Arca ini memiliki tinggi kurang lebih 1,5 meter. Di mana sang arca memiliki rambut ikal seperti monte, sehingga nama Rambut Monte menjadi pilihan.
Lokasi arca berada kurang lebih 300 meter dari sumber mata air. Di mana dulunya seringkali menjadi tempat sembahyang umat Hindu, bahkan hingga sekarang. Sayangnya, lokasi sembahyang ini sering disalahgunakan bagi masyarakat. Ada yang menggunakannya sebagai tempat bersemedi atau melakukan berbagai ritual.
Hal ini karena lokasi sekitar ada kepercayaan di sekitar arca merupakan tempat berkumpul para dewa dan leluhur. Sehingga masyarakat mengharap berkah dengan melakukan semedi di lokasi tersebut.
Akses Jalan Menuju ke Candi Rambut Monte
Ada dua jalur yang bisa anda pilih jika anda ingin mengunjungi Candi Rambut Monte, yaitu:
– Jalur dari Blitar ke Candi Rambut Monte : Bagi anda yang memulai perjalanan dari kota Blitar, anda bisa berkendara menuju ke arah Wlingi melalui Garum dan Talun. Setelah tiba di Wlingi, sebenarnya perjalanan selanjutnya sudah cukup mudah karena petunjuk jalan menuju Rambut Monte akan sering ditemukan sepanjang jalan. Berkendaralah ke arah desa Semen, lalu mengarah ke Tulungrejo sebelum akhirnya tiba di desa Krisik kecamatan Gandusari. Jarak dari Kota Blitar menuju ke Rambut Monte ini kurang lebih 39 km.
– Jalur dari Malang (Kepanjen) ke Candi Rambut Monte : Bila dari arah Kepanjen, maka anda hanya perlu melakukan perjalanan ke arah Kabupaten Blitar tepatnya ke perkotaan Wlingi. Cari jalan menuju ke Pasar Wlingi, mulai dari pasar Wlingi ini teruslah berkendara ke arah utara, akan ada petunjuk jalan menuju Rambut Monte setelah anda melewati Pasar tersebut. Setelah itu anda akan mengikuti jalur yang sama seperti dari kota Blitar menuju Rambut Monte yang telah dijabarkan diatas (Desa Semen – Desa Tulungrejo – Desa Krisik).
Menikmati Keelokan Telaga Berair Jernih dan Biru Alami
Baca: Negeri Dongeng Blitar Tiket & Wahana
Begitu memasuki kawasan Rambut Monte, suasana hutan akan menyambut dengan ketenangan. Tidak ada teriakan atau riuh suara wisatawan lain yang mengunjungi. Justru, tempat wisata ini memiliki suasana yang tenang dan menenangkan. Meskipun berupa telaga, jangan mengharapkan wisata air seperti perahu, karena tempat ini bertujuan menyuguhkan keindahan.
Memasuki kawasan telaga, pengunjung akan takjub dengan sebuah telaga berair sangat jernih. Bahkan, jernihnya air telaga semakin indah karena ada bagian telaga yang berwarna biru. Pengunjung pun dapat menyaksikan dasar dari telaga tersebut, yang berupa pasir lembut dan halus. Tak hanya itu, tampak juga batang kayu yang tumbang dan kini menjadi penghuni dasar telaga.
Memang terlihat dangkal, namun jika memasuki telaga ternyata telaganya begitu dalam. Karena pasir hisap yang ada di dasar telaga, sehingga tidak terdapat larangan untuk berenang di telaga tersebut. Suasana semakin lengkap karena di sekitar telaga terdapat hutan pinus yang begitu indah. Jajaran pohon pinus ini terpantul dengan jelas di permukaan air, menciptakan kombinasi pemandangan begitu indah.
Baca: 9 Tempat Wisata di Blitar Sayang Dilewatkan
Hunting Foto di Candi Rambut Monte
Jangan sampai ketinggalan untuk mengabadikan indahnya konstruksi candi-candi dan beberapa bangunan dari jaman masa lampau yang ada di area ini termasuk indahnya telaga hijau dengan ikan-ikannya. Selain itu suasana yang asri di sekitar lokasi candi juga sangat pas untuk menjadi target bidikan kamera anda. Anda juga pastinya bisa leluasa berselfie ria.
Baca juga: Wisata Gua Embultuk, Mengagumi Keindahan Stalagtit dari Dekat
Mata Air Disulap jadi Telaga
Baca: KAMPUNG COKLAT Blitar Tiket & Aktivitas
Dulunya, telaga Rambut Monte ini hanyalah mata air kecil. Ikan sengkaring yang hidup di sini pun hanya berputar – putar di mata air kecil tersebut. Namun, atas inisiatif kepala desa saat itu, Suratmin, untuk memperlebar sumber mata air hingga menjadi telaga. Kotoran serta tanaman – tanaman liar di sekitar disiangi, sehingga menjadi lebih bersih.
Sayangnya, tidak semua masyarakat desa kala itu dapat menikmati keindahan Rambut Monte. Banyak dari warga yang terpaksa untuk ikut Romusha. Karena saat itu Indonesia masih dalam periode jajahan Jepang, yaitu pada tahun 1942.
Meski tidak sempat menikmati keindahan telaga ini, beruntungnya generasi penerus tetap melestarikannya. Buktinya, hingga saat ini Rambut Monte masih tetap lestari dan terjaga keindahannya. Mitos yang berkembang turut menjadi alat supaya masyarakat dan wisatawan ikut menjaga kelestarian objek wisata ini.
Mata Air Disulap jadi Telaga
Baca: KAMPUNG COKLAT Blitar Tiket & Aktivitas
Dulunya, telaga Rambut Monte ini hanyalah mata air kecil. Ikan sengkaring yang hidup di sini pun hanya berputar – putar di mata air kecil tersebut. Namun, atas inisiatif kepala desa saat itu, Suratmin, untuk memperlebar sumber mata air hingga menjadi telaga. Kotoran serta tanaman – tanaman liar di sekitar disiangi, sehingga menjadi lebih bersih.
Sayangnya, tidak semua masyarakat desa kala itu dapat menikmati keindahan Rambut Monte. Banyak dari warga yang terpaksa untuk ikut Romusha. Karena saat itu Indonesia masih dalam periode jajahan Jepang, yaitu pada tahun 1942.
Meski tidak sempat menikmati keindahan telaga ini, beruntungnya generasi penerus tetap melestarikannya. Buktinya, hingga saat ini Rambut Monte masih tetap lestari dan terjaga keindahannya. Mitos yang berkembang turut menjadi alat supaya masyarakat dan wisatawan ikut menjaga kelestarian objek wisata ini.
Arca di Sumber Air sebagai tempat Sembahyang
Telaga ini berada di kawasan wisata cagar budaya, dan sudah terbuka untuk umum dari tahun 2000. Nama Rambut Monte digunakan karena di dekat sumber air ini terdapat arca. Arca ini memiliki tinggi kurang lebih 1,5 meter. Di mana sang arca memiliki rambut ikal seperti monte, sehingga nama Rambut Monte menjadi pilihan.
Lokasi arca berada kurang lebih 300 meter dari sumber mata air. Di mana dulunya seringkali menjadi tempat sembahyang umat Hindu, bahkan hingga sekarang. Sayangnya, lokasi sembahyang ini sering disalahgunakan bagi masyarakat. Ada yang menggunakannya sebagai tempat bersemedi atau melakukan berbagai ritual.
Hal ini karena lokasi sekitar ada kepercayaan di sekitar arca merupakan tempat berkumpul para dewa dan leluhur. Sehingga masyarakat mengharap berkah dengan melakukan semedi di lokasi tersebut.
Harga Tiket Masuk Rambut Monte Blitar
Keindahan alam Rambut Monte dapat dinikmati dengan biaya yang sangat terjangkau. Pengunjung pun tetap perlu membayar tiket yang sama meski di akhir pekan atau di hari libur.
Harga Tiket MasukTiket masukRp3.000
Baca: CANDI PENATARAN Blitar Tiket & Daya Tarik
Pengunjung dapat berwisata di telaga ini setiap harinya, karena areanya buka dari pagi hingga sore. Meskipun ada beberapa pengunjung yang datang di luar jam operasional. Biasanya, mereka adalah orang yang memiliki hajat atau tujuan tertentu yang datang di luar jam operasional.
Jam OperasionalSetiap hari08.00 – 16.00 WIB
Menikmati Keelokan Telaga Berair Jernih dan Biru Alami
Baca: Negeri Dongeng Blitar Tiket & Wahana
Begitu memasuki kawasan Rambut Monte, suasana hutan akan menyambut dengan ketenangan. Tidak ada teriakan atau riuh suara wisatawan lain yang mengunjungi. Justru, tempat wisata ini memiliki suasana yang tenang dan menenangkan. Meskipun berupa telaga, jangan mengharapkan wisata air seperti perahu, karena tempat ini bertujuan menyuguhkan keindahan.
Memasuki kawasan telaga, pengunjung akan takjub dengan sebuah telaga berair sangat jernih. Bahkan, jernihnya air telaga semakin indah karena ada bagian telaga yang berwarna biru. Pengunjung pun dapat menyaksikan dasar dari telaga tersebut, yang berupa pasir lembut dan halus. Tak hanya itu, tampak juga batang kayu yang tumbang dan kini menjadi penghuni dasar telaga.
Memang terlihat dangkal, namun jika memasuki telaga ternyata telaganya begitu dalam. Karena pasir hisap yang ada di dasar telaga, sehingga tidak terdapat larangan untuk berenang di telaga tersebut. Suasana semakin lengkap karena di sekitar telaga terdapat hutan pinus yang begitu indah. Jajaran pohon pinus ini terpantul dengan jelas di permukaan air, menciptakan kombinasi pemandangan begitu indah.
Baca: 9 Tempat Wisata di Blitar Sayang Dilewatkan